KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEWIRAUSAHAAN
Kepemimpinan adalah
proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki
gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka
sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin
menyangkut dua bidang utama:
1.
Berorientasi
pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dana mencapai sasaran.
2.
Berorientasi
pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut:
1.
Merumuskan
secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
2.
Menetapkan
tujuan yang sukar dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang
diharapkan dari merekan.
3.
Menentukan
prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur
pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.
4.
Melaksanakan
peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan membimbing
dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
5.
Berminat
mencapai peningkatan produktifitas.
Pemimpin yang orientasi
orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam berhubungan dengan karyawan
mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan persaingan daripada
kerjasama, serta tidak pernah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab.
Pemimpin dan Manajer
Memimpin tidaklah sama dengan mengelola
(manage). Walaupun beberapa wirasahawan adalah seorang pemimpin dan beberapa
pemimpin adalah wirausahawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan
aktifitas yang identik. Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan
(manage) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan
pada masalah perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekabkan
pada isu perilaku.
C.
Sikap-sikap Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha
1. MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK
DICAPAI: tujuan yang sesungguhnya
Memiliki tujuan yang
jelas berarti punya pendinian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya
merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun. Tak
dapat dipungkiri, ini adalah salah satu kualitas manusia yang paling dicari
dalam kehidupan, namun banyak orang yang belum memilikinya. Seseorang yang
tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan sebagai sebuah kapal di tengah-tengah
kabut di lautan yang telah kehilangan kemudi dan layar sekaligus. Di saat
semuanya berjalan mulus, sering kali dilema muncul tanpa kita sadari, kecuali
mungkin kurangnya pemahaman akan arah yang jelas atau gerakan yang meyakinkan.
Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan pengaruh dari luar. Namun kita tetap
dapat kehilangan arah tujuan kita seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di
tempatnya. Kecuali jika Anda mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu
tindakan, Anda akan menuju arah yang salah.
2. TANGGUNG JAWAB: kehandalan yang
sejati.
Pertanyaan-pertanyaan
yang harus kita jawab sendiri mengenai ‘akan menjadi seperti apa perusahaan
saya, jika semua orang seperti saya’ adalah sebagai berikut: Menanamkan
akuntabilitas yang sebenarnya dalam diri kita membutuhkan evaluasi yang
teratur. Kebiasaan memahami betapa kita harus bertanggung jawab terhadap apa
yang kita pikirkan dan lakukan menupakan hal bernilai untuk dibangun.
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din orang lain membutuhkan pujian
dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan semacam ini akan mengembangkan
loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana
tanggung jawab yang kita harapkan dan orang lain. Sebagian besar evaluasi
kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih berlandaskan pada
‘bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik’ danipada ‘seberapa
balk yang telah Anda lakukan.’ Evaluasi kinerja seharusnya mengikutsertakan
secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu: baik mengevaluasi maupun juga
memuji.
3. INTEGRITAS: nilai yang sejati
Tidak ada kualitas
tunggal yang mendefinisikan para pemimpin, baik yang berpemikiran wirausaha
atau tidak. Namun kualitas yang tak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu
yang benar berdasarkan kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang
lain. Memahami apa yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya
berarti memiliki integnitas. Filsuf Yunani Socrates percaya bahwa untuk sungguh
mengetahui apa yang benar tidak mungkin tanpa bertindak selaras dengannya.
Ketika dia telah dijatuhi hukuman mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap
sebagai pandangan yang sangat kontroversial, teman-temannya memaksanya untuk
melarikan diri dengan rencana yang telah mereka susun. Socrates dengan tegas
menolak saran mereka, dengan menjawab: ‘Sepanjang hidupku, aku telah
mengajarkan bahwa orang harus mematuhi hukum yang berlaku di suatu tempat. Jika
hukum itu salah maka kita harus memperbaikinya melalui diskusi, dan walaupun
saya menjadi korban ketidakadilan, saya tidak dapat dengan tiba-tiba melawan
apa yang menjadi kepencayaan saya hanya karena hidup saya terancam. Pnionitas
pertama manusia bukan hanya untuk hidup, namun untuk memimpin suatu kebaikan
dan menjalani kehidupan’ Dengan lebih memilih untuk memberikan hidupnya
dibandingkan hidup tanpa integnitas, dia membuat sebuah contoh sangat besar
mengenai melakukan apa yang Anda ajarkan.
4. KETIDAKCOCOKAN: kreativitas yang
sesungguhnya
Pemimpin wirausaha
bukanlah seorang yang mudah cocok, kecuali dalam hal ketaatan mereka terhadap
nilai inti. Tak seorang pun mencapai sukses yang sesungguhnya untuk menjadi
diri sendiri dengan menjadi seorang yang mudah cocok (konformis). Namun dalam
bisnis, banyak orang berpegang teguh pada pola yang mereka percayai, yaitu
selubung mayoritas merupakan suatu prasyarat bagi persetujan dan keberhasilan.
Dengan cara ini bisnis menjadi mangsa mitos , mendasar—bahwa mayoritas secara
otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar. Namun mayoritas tidaklah maha tahu
semata-mata karena dia adalah mayoritas dan sullt untuk memastikan kebenaran
pendapat tersebut.
5. KEBERANIAN : kekuatan yang sejati
Ketika Anda memiliki
keberanian terhadap pendirian Anda dan keberanian untuk menjadi diri Anda
sendiri dan mengikuti jalan yang Anda percayai sebagai yang terbaik, kekuatan
Anda yang sejati berkembang secara alami. Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan diperhatikan, sementara kategori
Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang dianggap sebagai kekuatan. Setiap
laporan akan menekankan lebih pada yang pertama daripada yang terakhir secara
sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman, kepercayaan bahwa sesuatu yang salah
haruslah menjadi perhatian.
6. INTUITIF : keputusan yang
sesungguhnya
Suatu keputusan yang
nyata merupakan sesuatu yang sangat penting. Bukan apa yang anda, Anda makan,
ke mana Anda akan pergi atau bahkan, mobil apa yang akan Anda beli. Keputusan
yang sesungguhnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan
Anda dan juga orag lain. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu
kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang
lain. Saya percaya bahwa itu sama pentingnya dengan membuat keputusan yang
benar ‘Tentu saja demikian! dapat saya bayangkan Anda berkata kepada diri Anda
sendiri. Hidup ini akan menjadi sempurna yang kita harapkan jika ini yang terjadi.
Namun membuat keputusan yang sulit, apalagi selalu membuat keputusan yang
benar. Saya berpendapat, setiap dari kita dapat belajar bagaimana untuk menjadi
intuitif sampai pada titik saat kita harus membuat sesuatu keputusan yang
sangat penting, baik besar maupun kecil, dengan latihan bertahap untuk menjadi
yang terbaik.
7. KESABARAN: hubungan yang
sesungguhnya
Manusia memiliki
keunikan, dalam menempatkan batasan waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya
dalam hidup, khususnya berkaitan dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap
sabar terhadap sesuatu yang ihasilnya sudah ten- tu, karena dalam kepastian,
hanya sedikit ruang untuk kecemasan. Terdapat hubungan langsung yang berkaitan
antara kesabaran dan kepastian, sebanyak antara ketidaksabaran dan keraguan.
Semakin Anda tidak sabar untuk sesuatu berjalan sesuai kehendak Anda, semakin
Anda bertanya-tanya apakah akan terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan
suatu ide intuitif yang Anda percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan
meningkatnya keraguan sampai Anda berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal
dan kemudian mengabaikan atau mengulurnya hingga sesuai dengan batasan rasional
Anda. Sekalipun ide tersebut benar dalam rasio Anda, terpengaruh oelh
ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa yang Anda inginkan, akan tampak sebagai
ide yang salah atau jalan yang terlalu lambat untuk apa yang Anda inginkan.
Bersikap sabar membutuhkan keyakinan.
8. MENDENGARKAN: pasar yang
sesungguhnya
Pemasaran adalah
istilah yang pada mulanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana
keberhasilan suatu bisnis bergantung sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya.
Pemasaran mengajarkan, jika kita mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan
konsumen, kita dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan strategi
internal. Aneh,nya pemasaran sangat jarang digunakan untuk hal ini. Bukan
berarti ‘siapakah konsumen kita’ , pemasaran telah menjadi sekadar alat
pendukung penjualan dengan bertanya ‘bagaimana kita dapat menjual lebih banyak
yang kita inginkan. Dengan telah beralihnya kita dari budaya menjual produk
menjadi melayani konsumen, sekarang menjadi lebih penting untuk mendengarkan
pasar kita dan menentukan apa yang mereka inginkan dibanding masa-masa
sebelumnya.
9. ANTUSIASME : komunikasi yang
sesungguhnya
Manusia dilahirkan
dengan cara pandang yang optimis atau positif, namun pesimisme atau
pandangan-pandangan negatif sering kali memungkinkan untuk dikedepankan.
Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu impresi buruk yang terbentuk karena
rintangan yang terjadi di masa lalu. Mungkin pesimisme menunjukkan
kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir hanya pada
kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek psikologis dan
optimisme adalah dia membantu pencapaian keberhasilan.
10. LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya
Setiap orang mengetahui
betapa pentingnya layanan pelanggan. Setiap orang berpikir bahwa mreka
mengetahui layanan sebaik apa yang dibutuhkan. Walaupun begitu, persepsi
konsumenlah yang benar-benar harus diperhitungkan. Memahami persepsi konsumen
terhadap Anda, produk Anda, layanan Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci untuk
membangun hubungan jangka panjang dan keberhasilan dalam menumbuhkan penjualan.
Meskipun demikian, kecuali kita mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
pelanggan, kita akan dapat memaksimalkan nilai yang kita bentuk dari kesempatan
memiliki konsumen. Mendapatkan masukan dari konsumen sama pentingnya dengan
menerima masukan tentang diri kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan
nyata yang diperlukan.
D.
Mengapa Kepemimpinan Penting dalam Berwirausaha:
- Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat
terorganisir dengan baik.
- Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat
memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu usaha.
- Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki
tugas-tugas yang sangat penting dan vital dalam kewirausahaan seperti
pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang dilakukan oleh setiap
bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.
- Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada
pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam pembagian
tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan.
- Pemimpin merupakan salah satu syarat utama
dalam berwirausah
E. Pengambilan Keputusan
dalam wirausaha
Masa
depan organisasi ditentukan oleh suatu putusan. Pada umumnya, makin penting
putusan yang harus diambil, makin sedikit informasi relevan yang tersedia.
Di dalam perusahaan besar, biasanya manajemen
senior mengambil keputusan atas dasar data dan dokumentasi perusahaan, seperti
survei dan laporan. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara’yan^ baku
sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang
mudah, tetapi lebih sering sulit. Kemudahan atau kesulitan dalam mengambil
keputusan bergantung pada banyaknya altematif yang tersedia. Makin banyak
alternatif, makin sulit dalam mengambil keputusan.
Jadi, keputusan adalah suatu pilihan yang diambil
di antara satu atau lebih pilihan yang tersedia. Keputusan merupakan suatu
proses memilih cara untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Pengambilan keputusan
adalah pemilihan dua alternatif atau lebih. Pengambilan keputusan perlu
dilakukan karena adanya perbedaan antara harapan atau tujuan dengan hasil yang
dicapai. Salah satu model pengambilan keputusan adalah The Optimizing Model.
Model tersebut merupakan model pengambilan keputusan yang menguraikan bagaimana
individu seharusnya berperilaku untuk mencapai hasil atau keluaran yang
maksimal.
Komentar
Posting Komentar